Sifat Manusia

Sudah dituliskan dalam kitab suci, bahwa manusia memiliki begitu banyak sifat. Nah, berbeda kasus kalau seseorang berceloteh menyebut sifat-sifat tersebut, dan kita bisa protes, dalam kasus ini kita tidak bisa memprotes kitab suci. Yang bisa kita lakukan adalah menerimanya utuh lantas memahaminya juga secara utuh. Atau jangan2 kita tidak pernah tahu kalau sifat2 tersebut ditulis di dalam kitab suci? Kita rusuh dengan banyak hal, bicara banyak hal, tapi kita tidak tahu kalau sifat itu melekat di diri kita sendiri?

Baiklah, berikut beberapa sifat manusia menurut kitab suci:

1. Manusia suka membantah.
Ditulis dalam kitab suci: …. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (Al Kahfi 54)

2. Suka berkeluh kesah dan kikir.
Ditulis dalam kitab suci: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (Al Ma’arij 19)

3. Zalim dan ingkar.
Ditulis dalam kitab suci: … Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) (Ibrahim 34)

4. Bodoh.
Ditulis dalam kitab suci: … Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (Al Ahzab 72)

5. Tidak tahu berterimakasih.
Ditulis dalam kitab suci: … Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya (Al Adiyaat 6)

Dan masih banyak lagi sifat-sifat lainnya tertulis di kitab suci. Seperti manusia itu lemah, suka melampaui batas, tergesa-gesa, rakus, dll. Membuat terdiam, menunduk, saat membuka kitab suci, membaca seluruh petunjuk tersebut. Tidakkah kita merasa? Dan hei, ingatlah selalu, saat memahami hal ini, berhentilah ‘mengurus’ orang lain. Berhenti berpikir: sy sih tidak, orang lain kayaknya iya. Berhentilah komen: ah, yang nulis ini juga pasti begitu. Sekeras apapun hati kita, setertutup apapun kita mau menerima nasehat, jangan ‘mengurus’ orang lain. Hisablah diri sendiri. Catatan pendek ini juga ditulis untuk diri saya sendiri. Maka dengan begitu, kita punya awal baik untuk memahaminya, untuk belajar terus memperbaiki diri.

Allah pasti punya alasan sempurna kenapa hal-hal ini dituliskan dalam kitab suci. Dengan mengetahui di dalam kitab suci sudah tertulis terang benderang, kita bisa menyadari sifat-sifat itu melekat pada kita, dan kita selalu berusaha agar melatih diri, terus-menerus, terus menerus, terus menerus menjadi lebih baik, meninggalkan sifat2 tersebut. Tidak apa sekali dua jatuh lagi, segera perbaiki, segera melangkah maju. Akhlak yang baik bukan proses semalam, kita tidak didatangi malaikat, lantas hati kita dibasuh, dibuang keburukannya, dicuci dengan keimanan. Bagi kita, akhlak yang baik adalah proses panjang, dan itu semua ada di dunia nyata sana.
(Tere Liye)

Categories:

Leave a Reply